10 Fakta Mengenai Mata Uang Yen

Bagi Anda yang saat ini sedang bekerja dan hidup di Jepang, pasti sudah tahu mata uang negara Jepang adalah Yen. Dan pastinya selalu paling update mengenai kurs Yen terhadap Rupiah setiap akhir bulan. Saat ini (tanggal 18 Agustus 2018) kurs yen terhadap rupiah sudah mencapai 130/Yen. Nilai ini menguat sekitar 20 poin dari pertama saya masuk Jepang sekitar 4 tahun yang lalu, yang masih pada kisaran 110/yen.

Semakin naik nilai yen ini, mungkin membuat kamu yang saat ini bekerja di Jepang menjadi senang karena jumlah rupiah yang bisa dikirim ke Indonesia juga akan naik. Padahal semakin naik nilai kurs yen terhadap rupiah ini, maka itu berarti nilai rupiah yang melemah dan itu artinya perekonomian di Indonesia semakin menurun juga. 

>>Baca juga : 


Artikel ini akan mengupas sedikit informasi menganai 10 Fakta Seputar uang Yen yang kamu dapatkan di Jepang itu. 

1. Lahirnya mata uang Yen

Pemerintah Jepang menetapkan mata uang Yen sejak 27 Juni 1871 berdasarkan Shinka jōrei (peraturan pemerintahan tentang mata uang baru). Sebagai lambang digunakan tanda ¥ dan menurut ISO 4217 dilambangkan sebagai JPY.





2. Sebelum ada Yen, Jepang mengimpor mata uang dari China

Asal usul mata uang Jepang dapat diterlusuri lewat koin biksu Wu Zhu asal China yang diperkenalkan pada zaman Dinasti Han sekitar 221 sebelum masehi. Hingga abad ke-8, Jepang mengimpor kon-koin serupa dari China untuk digunakan sebagai mata uangnya.


Namun pada tahun 708, pemerintah Jepang mulai mencetak koin tembaga dan peraknya sendiri yang kemudian disebut Wado Kaichin atau Wado Kaiho. Koin tersebut meniru koin Kai Yuan Tong Bao China, mulai dari ukuran, bentuk hingga beratnya.



Sekitar 250 tahun kemudian, pemerintah Jepang masuk ke periode penuh penurunan di mana pemerintahnya tak sanggup lagi mencetak mata uang sendiri. Solusinya, Jepang kembali mengimpor mata uang dari China.

Beberapa abad kemudian, aliran koin China tak bisa lagi memenuhi permintaan dari Jepang akibat pertumbuhan ekspansi dagang dan ekonominya. Untuk memenuhi kelangkaan koin tersebut, koin buatan Jepang, toraisen dan shichusen masuk ke dalam perputaran mata uang.



3. Yen artinya "Lingkaran"

Meskipun mata uang Jepang secara global disebut dengan Yen (¥), akan tetapi dalam bahasa tulisnya, orang jepang menetapkan mata uang jepang dengan kanji 円(えん) yang memiliki arti lingkaran. Jadi pada saat berkomunikasi dengan orang jepang dengan bahasa jepang, maka akan lebih lazim jika kita menyebutnya dengan EN. 


4. Figur pertama yang tercetak pada uang Yen adalah perempuan.

Pada tahun 1870, pemerintah Jepang lalu meminta bantuan perusahaan Jerman untuk mencetak mata uang baru yang dikenal dengan sebutan German Note. Pasalnya, mata uang tersebut menggunakan metode percetakan yang sama dengan yang digunakan Jerman. Mata uang tersebut lalu resmi beredar pada tahun 1872.



Bank-bank Nasional lalu meminta perusahaan Amerika Serikat untuk memproduksi mata uang Bank Nasional yang diterbitkan pada 1873. Perkembangannya membuat Bank National memproduksi mata uang pertama dengan gaya mata uang barat.

Jepang kemudian mengganti model mata uangnya dengan menggunakan potret wajah. Empress Jingu merupakan wanita pertama yang potretnya menjadi gambar di mata uang Jepang.


wikipedia.org
5. Simbol Yen sama dengan simbol Yuang pada mata uang China.

Simbol ¥ juga digunakan untuk mata uang China, Yuan. Namun pada penulisan huruf kanjinya berbeda. Yen dilambangkan dengan kanji 円(えん)dan Yuan dilambangkan dengan kanji yang bisa dilihat pada gambar berikut. 



6. Mudah dikenali, terutama bagi tuna netra

Mata uang Yen tidak begitu banyak jenisnya dan modelnya tidak cepat berubah dari waktu ke waktu. Karena tidak begitu banyak berubah, maka bagi tuna netra pun bisa mengenali uang ini dengan baik. Misalnya pada pecahan uang kertas, saat ini yang beredar hanya ada 4 pecahan saja, 10,000 yen, 5000 yen, 2000 yen dan 1000 yen. Untuk pecahan logamnya ada 6, yakni 500 yen, 100 yen, 50 yen, 10 yen, 5 yen dan 1 yen. 




Cara membedakan uang tersebut juga cukup mudah terutama bagi tuna netra. Pada uang kertas ada beberapa tandanya. Adapun tanda tersebut adalah berupa tanda garis untuk uang 1000yen, tiga bulatan untuk 2000yen,  satu tanda bulat untuk 5000yen dan garis siku untuk pecahan terbesar 10,000yen (bisa diperhatikan pada gambar di atas). Sedangkan untuk uang koin bisa dilihat dari berat, bahan , warna dan bentuknya. 
Koin terbesar dan terberat adalah pecahan 500 yen yang berwarna kuning berbahan nikel . Sedangakan koin paling kecil dan paling ringan berbahan alumunium adalah 1 yen nerwarna perak dan sisa lainnya adalah 100 yen. Bagaimana dengan pecahan 50 dan 5 yen? Dua pecahan ini memiliki lubang pada bagian tengahnya. Yang terasa lebih berat adalah 50 yen dan yang ringan adalah 5 yen. Mudah kan?

7. Nilai Yen stabil dan rendah inflasi

Ini bisa dilihat dari harga-harga barang di Jepang. Memang bisa dikatakan mahal bagi kita orang Indonesia yang baru datang ke Jepang. Namun jika dibandingkan dari tahun ke tahun, banyak harga barang yang tetap stabil. Misalkan saja harga kopi pada mesin penjual otomatis dari sejak 4 tahun lalu saya masuk ke Jepang sampai dengan sekarang (sudah hampir 5 tahun) harga kopi dan minuman ringan masih di harga rata-rata 100 Yen. Contoh lain adalah harga tiket. Harga karcis atau tiket kereta api yang selama sepuluh tahun nyaris tidak berubah sama sekali. Nilai tuka yen terhadap dolar mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Satu USD bernilai 360yen pada tahun 1949 menjadi 90.37 pada tahun 2009.

DailyFX
Dari grafik di atas bisa kita lihat data yang semakin menurun dari 1 $ = 350 ¥ , hingga pada 2008 menyentuh angka 90 ¥. Itu artinya Dollar melemah terhadap JPY. Dan nilai Yen naik terhadap Dollar.

Pada 2014 saat saya pertama masuk Jepang, 1 Yen= sekitar Rp 110. Dan 4 tahun kemudian (2018 saat ini) sudah mencapai 130 lebih. Pastinya bagi Anda yang bekerja di Jepang hal ini menjadi kabar baik. Karena uang yang Anda hasilkan di Jepang bisa dibawa pulang dengan "nominal" yang lebih besar. Namun pada kenyataannya, "nilai" aslinya akan jauh lebih sedikit dari yang Anda kira.

Itu akan sangat terlihat jika dibandingkan dengan angkatan sebelum tahu 2000. Sangat jauh berbeda. Meskipun saat itu mungkin 1 Yen masih jauh dibawah Rp 100, tapi hasil bekerja selama 3 tahun saat itu bisa untuk membeli sawah, rumah dan kendaraan. Kalau saat ini, mungkin sangat kurang untuk membeli sawah dengan luas yang sama.


8. Jarang sekali ditemui uang yang rusak/dekil

Ini disebabkan kebiasaan orang jepang yang sangat baik merawat uang. Tidak seperti kebiasaan kita yang sembarangan cara menyimpan uang. Selain itu karena kualitas dari bahan kertas yang digunakan untuk mencetak uang kertas tersebut sangat baik. 

Cara menyimpan uang kertas di Jepang ini sangat penting. Terutama apabila kita menggunakan mesin penjual otomatis. Jika kondisi uang kertasnya tidak baik, atau hanya karena terlipat sedikit saja, maka mesin tersebut tidak akan mau menerima uang tersebut. Jadi mau tidak mau kita harus merawat uang kertas tersebut dengan baik.

9. Sulit dipalsukan

Design uang yang tetap tanpa banyak perubahan dapat dijadikan indikasi dari rendahnya pemalsuan pada mata uang Yen. Teknik mesin fotokopi yang sudah sangat majupun cukup kesulitan mencopy uang ini karena adanya stiker bulat berwarna perak yang otomatis akan berubah menjadi bulatan hitam saat mencoba untuk digandakan.

Selain itu, Jepang sangat pelit dalam mengeluarkan uang model baru jadi uang yang beredar sekarang nyaris sama sepanjang tahun. Uang yang berlaku sekarang adalah series tahun 2004 kecuali untuk pecahan 2000 yen yang merupakan seri tahun 2000. Khusus untuk design uang baru umumnya mempunyai pola yang hampir seragam yaitu bulatan putih yang berisi gambar transparan atau gambar air pada bagian tengah kemudian gambar tokoh selalu terletak di sebelah kanan.

10. Selalu ada kembalian

Kalau belanja di Jepang Anda tidak perlu khawatir uang 10,000 yen Anda tidak akan ada kembalian. Hal ini sudah menjadi aturan bahwa bagi pihak pebisnis harus menyediakan kembalian sampai pada pecahan terkecil 1 Yen. Akan menjadi suatu hal yang memalukan jika kembalian tidak benar-benar pas. Begitu juga sebaliknya, kita sebagai pembeli tidak perlu merasa malu, jika berbelanja dengan menggunakan uang receh. Mereka pun sebagai pebisnis yang melakukan perdagangan, tidak boleh menolak pembayaran dengan uang receh meskipun jika dalam jumlah banyak akan terasa merepotkan. Bahkan orang jepang menyediakan dompet kecil yang bentuknya seperti kantong kecil khusus untuk membawa uang receh.
rakuten.co.jp

Sekian. Mudah-mudahan Anda bisa menabung uang Yen lebih banyak berapapun nilai kurs yen saat ini. Amin.

Post a Comment

1 Comments