Lebaran di Tanah Rantau versi Kenshuusei

Assalamualaikum, Mina san.

Hari terakhir di Bulan Ramadhan ini pastinya menjadi momen yang sangat mengharukan khususnya bagi Mina san yang sedang berjuang di Jepang. 

Tidak seperti merantau di ibu kota, yang masih punya kesempatan untuk melakukan "mudik" sebagai bentuk kerinduan kita akan tanah kelahiran dan orang tua di rumah. Di Jepang dan khususnya bagi para kenshuusei, lebaran menjadi hal yang membuat bercucuran air mata karena memendam kerinduan.

Mungkin hal ini sudah menjadi rahasia umum buat Mina san yang masih bekerja di Jepang, Tapi bagi yang belum ke Jepang simak dulu yuk beberapa fakta nasib perantau di Jepang berikut ini.

1. Tidak semua perusahaan bisa memberikan cuti

Yang pasti tidak ada libur khusu saat Hari Raya Idul Fitri. Karena di Jepang islam adalah minoritas yang pastinya tidak ada perhatian khusus oleh pemerintah mengenai kegiatan ibadahnya, terutama hari raya. So bagi yang bekerja di perusahaan pun hanya bisa pasrah jika tidak mendapatan cuti Namun bagi yang beruntung mendapatkan cuti, bisa mengikuti sholat Ied di masjid terdekat.

Kalau saya dulu tahun ke dua mendapatkan jam kerja malam. Sehingga paginya bisa mengikuti sholat ied di kota Osaka yang paling dekat dari tempat tinggal.

2. Tidak ada ketupat, tidak ada THR

Boro-boro THR untuk cuti saja susah. Apalagi yang kangen dengan namanya ketupat, akan sulit mendapatkannya. Karena tidak ada pohon kelapa di Jepang. So buat yang suka kangen-kangenan dengan suasana kuliner lebaran, kamu harus menahannya selama 3 tahun.


3. Tidak ada takbir keliling

Bahkan kalau saja kamu tinggal di dekat masjid di Jepang, tetap akan susah mendengar suara takbir. Suara adzan saja tidak diperkenankan. Karena hal itu dinilai mengganggu lingkungan sekitar. So takbiran hanya bisa dilakukan bersama teman di rumah. Itupun kalau tidak dapat jam kerja malam. Kalau kebetulan kerja sift malam, siap-siap meleleh air mata karena kengen suasana takbiran di kampung halaman


4. Sholat Ied jauh bisa puluhan kilometer

Kalau beruntung mendapatkan cuti, untuk menuju tempat melaksanakan sholat ied bisa sampai puluhan kilometer dari tempat tinggal. Mengingat tidak semua tempat ada tempat yang menyelenggarakan. Karena untuk menyelenggarakan sholat idul fitri di tempat umum, pastinya harus mendapatkan iji dulu. Dan itu tidak mudah, So untuk menuju lokasi terdekat bisa sampe harus berjam-jam naik kereta.

5. Hanya bisa menatap wajah orang tua melalui HP

Yang biasanya bisa setiap tahum sungkem dengan orang tua di Kampung, kali ini hanya bisa melihat wajahnya melalui handphone. Sambil berkaca-kaca bahkan meleleh airmata, kamu meminta maaf tidak bisa datang dalam lebaran tahun ini. 

Sungguh itu adalah hal yang cukup menyedihkan selama saya bekerja di Jepang selama 3 tahun. Tidak boleh pulang. Tidak bisa bertemu keluarga. Dan tidan bisa menyantap hidangan khas lebaran.

Makanya jika kamu sudah melalui hal-hal di atas, jangan sekali-sekali mengecewakan orang tua. Gunakan momen terbaik kamu bersama mereka. Karena mereka butuh waktu kamu. Bukan seberapa besar uang kamu.

Akhir kata, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H Mohon Maaf lahir dan Batin.


Wassalamualaikum,

Post a Comment

1 Comments